slidegossip.com - Bak bola salju, gerakan haram pilih Jokowi sebagai Presiden di tahun 2019, semakin menggelinding. Gerakan tersebut semakin besar, bahkan warga Madura telah memberi isyarat untuk mengharamkan juga partai-partai pendukung Jokowi.
Gerakan haram pilih Jokowi di Madura (foto: twitter.com/Umnia77)
Mengapa hal tersebut bisa terjadi dan gerakannya semakin membesar? Seperti dilansir dari radarpribumi.com (22/8/2018) lalu, ternyata batalnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD untuk dijadikan calon wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2029 setelah diminta bersiap secara resmi untuk dideklarasikan telah menimbulkan reaksi yang cukup keras dari sebagian masyarakat Madura. Salah satunya adalah munculnya gerakan 'Haram Memilih Jokowi'.
Akibatnya, beberapa aksi demonstrasi sempat terjadi di sejumlah wilayah Madura dan Jawa Timur. Sejumlah warga ada yang membawa spaduk besar bertulisan 'Madura Untuk Indonesia', serta 'Haram Bagi Orang Madura Memilih Jokowi' di Jembatan Suramadu, Bangkalan, Jawa Timur. Sementara itu, Mahfud MD sendiri sudah mengutus asistennya Imam Marsudi untuk menemui aktor-aktor di balik demonstrasi tersebut agar segera menghentikan aksi mereka. Mahfud juga menyampaikan pesan bahwa demo-demo yang kontra produktif bagi Indonesia itu seharusnya tidak perlu terjadi karena dirinya merasa tidak apa-apa.
Namun sayangnya, sejumlah tokoh gerakan tersebut tetap tidak bisa terima. Mereka menyatakan bahwa bisa saja Mahfud MD sendiri memang merasa baik-baik saja, tapi sebagian besar masyarakat Madura justru sangat merasakan apa yang menurut mereka sedang dirasakan Mahfud MD. Sebagian masyarakat Madura ikut sakit hati dan kecewa dengan keputusan Jokowi lewat drama yang menimpa tokoh panutan mereka.
Seperti diketahui, suku Madura adalah suku bangsa terbesar keempat yang ada di Indonesia di Indonesia setelah Jawa, Batak, dan Sunda. Jika dihitung populasinya dengan yang kawin campur antar suku adalah sekitar 23 juta orang, sekitar 9,5 juta orang berdarah Madura (ayah dan ibu) asli dan sisanya bercampur dengan darah suku-suku lain. Orang-orang Madura yang tinggal di Madura diketahui berjumlah sekitar 4,5 juta orang, sedangkan sisanya berdiaspora di pulau-pulau lain terutama di sepanjang Surabaya hingga daerah Banyuwangi. Ada juga yang menyebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan, dan pulau-pulau lainnya di Indonesia. Secara antropologis, suku Madura memang dikenal memiliki jiwa solidaritas yang sangat tinggi, saling dekat satu sama lain dalam suasana kekeluargaan, dan dikenal kompak saling membela di antara sesama suku mereka.
0 Response to "Gerakan Haram Pilih Jokowi di Madura Semakin Besar, Menggelinding Seperti Bola Salju!"
Posting Komentar