Miris, Curahan Hati Pramugari Training Korban Lion Air JT610: 7 Bulan Training Tidak Dibayar!

slidegossip.com - Baru-baru ini video yang berisi curahan hati seorang gadis cantik bernama Shely Che ramai di perbincangkan. Dalam video yang diunggah di youtube.com/Shely Che (30/10/2018), gadis bernama Shely Che itu bercerita tentang sahabatnya bernama Tia yang menjadi salah satu korban kecelakaan maut pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang pada tanggal 29 Oktober 2018 lalu.

 
Shely Che bercerita tentang sahabatnya, Tia pramugari Lion Air JT610 (foto: youtube.com/Shely Che)

"Karawang, 29 Oktober 2018 pukul 06.30 wib terjadi kecelakaan pesawat Lion Air JT610 yang merenggut sekitar 189 korban yang sampai saat ini masih belum ditemukan semua. Dan salah satunya sahabat aku yaitu Tia, Trianingsih Putri Van Ende. Awalnya rasanya dengar ini semua aku nggak percaya, kemarin pagi-pagi sekitar jam 09.30 aku dengar kabar ada pesawat Lion jatuh tapi aku sama sekali nggak berpikir ada Tia di dalam pesawat itu. Aku langsung chat, 'Tia ada kecelakaan pesawat, kamu ada di mana?' dan cuma centang satu, padahal baru jam segitu sedangkan dia flight pagi banget, liat statusnya terakhir jam 02.00 pagi. Aku hubungin keluarganya, ternyata memang benar Tia ada di dalam situ," ungkap Shely dengan wajah sedih.

"Dan saat itu juga aku masih nggak percaya, langsung sedih campur aduk. Dan masih ngerasa punya harapan mungkin Tia bisa selamat. Padahal baru aja dia terbang pertama kali tanggal 24 September ke Makassar, semuanya berjalan lancar ya walaupun dia bilang capek banget karen first flight. Dia itu masih karyawan training, baru gabung sama Lion Air dan masih belum jadi kru. Makanya Tia nggak masuk list kru karena dia masih karyawan training dan dia duduk bersama karyawan training yang lain totalnya ada tiga," lanjut Shely.

Shely pun mengungkapkan kalau Tia sempat curhat soal pekerjaannya sebagai pramugari. Rupanya selama 7 bulan menjalani masa training, Tia tidak diberikan gaji sesen pun. Bahkan Tia juga tidak mendapat uang makan dan transportasi. Belum lagi soal pramugari senior yang seolah selalu mencari kesalahannya agar ia tidak bisa terbang. Tia juga sempat mengeluh soal kesehatannya kepada Shely.

"Dan baru saja tanggal 19 Oktober kemarin aku ketemu Tia di Grand Indonesia. Di situ Tia curhat lumayan banyak sama aku tentang kehidupannya di Lion Air. Aku nggak tau ini hal confidential atau ngga, tapi yang jelas aku kasihan sama Tia. Dia ada mengeluhkan beberapa hal termasuk selama 7 bulan Tia training, dia nggak digaji sama sekali. Ya mungkin hitungannya karena masih training jadi belum dapat gaji. Cuma uang transportasi dan makan pun tidak ditanggung. Di situ dia udah nggak kuat. Dia bilang ke aku, 'Shely aku udah pusing, keuangan aku keganggu dan aku belum jelas kapan dapat sertifikat pramugarinya'," cerita Shely.

"Dan senior di sana katanya galak-galak. Dia pernah disuruh pulang, nggak jadi flight gara-gara cuma pakai syal di basecamp, nggak di airport atau di perjalanan ke airport, nggak. Cuma di basecamp dia kedinginan karena itu jam 03.00 pagi dan dia pakai syal terus seniornya marah, katanya nggak boleh dan dia nggak jadi terbang saat itu. Dia juga kayaknya tertekan banget secara mental. Di situ aku cuma bisa kasih support ke dia, karena selama ini dia udah ngejalanin hampir setahun. Aku nggak mau usaha dia selama ini sia-sia. Jadi aku kasih support. Tapi dia bilang dia sampai kena masalah kesehatan juga. Dia ke dokter sebelum ketemuan sama aku dan cek kepalanya itu kayak vertigo, pusing, itu nggak hilang-hilang selama berhari-hari. Dia minta pendapat aku, aku bilang, 'Ya kalau kamu masih kuat lanjutin. Tapi kalau nggak, ya kamu harus lihat juga kondisi fisik kamu'," lanjut Shely lagi.

Shely pun merasa menyesal mengapa saat bertemu Tia, ia tidak menyuruh sahabatnya itu untuk berhenti dan keluar saja dari pekerjaannya. "Kalau tahu ada kejadian ini, aku mungkin bilang, 'Keluar aja, udah aja'. Tia itu sahabat yang baik. Dia itu bisa jadi sahabat aku selama 4 tahun. Dan dari sedikit sahabat aku, aku kehilangan satu. Dan aku nyesel banget kenapa aku nggak support dia buat keluar waktu itu. Jika memang karena masalah kesalahan teknis, aku harap pihak Lion Air bisa lebih berhati-hati lagi dan quality controlnya bisa ditingkatkan, karena ini berhubungan dengan nyawa orang. Aku yang sahabat aja bisa merasa sesakit ini, apalagi keluarga yang ditinggalkan. Aku bikin video ini untuk kenangan aku sama Tia dan I hope we can meet again someday," pungkas Shely sambil menangis.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Miris, Curahan Hati Pramugari Training Korban Lion Air JT610: 7 Bulan Training Tidak Dibayar!"

Posting Komentar