Bolehkah Muslim Mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Malam Tahun Baru? Ini Kata UAS!

slidegossip.com - Seperti diketahui, perayaan Natal diperingati oleh umat Nasrani setiap tanggal 25 Desember. Banyak ulama yang berpendapat bahwa umat Muslim tidak diperbolehkan mengucapkan selamat Natal, termasuk merayakan malam tahun baru. Seperti terlihat dalam postingan video di youtube.com/UAS Fans (28/12/2017) lalu, Ustad Abdul Somad (UAS) pun memberikan penjelasannya seperti berikut ini.

 
Ustad Abdul Somad (foto: journalnuzz.co)

"Saya punya kawan Kristen, tapi masalah hubungan baik, masalah beri makanan, beri pakaian, oke. Tapi kalau sudah masalah aqidah, maka lakum dinukum waliyadin," ucap Ustad Abdul Somad.

Kemudian UAS juga menjelaskan perihal malam tahun baru di mana umat Muslim masih banyak yang ikut merayakannya. "Masalah tahun baru, 1 Januari 2018 Masehi, seolah-olah Masehi terkait dengan Al-Masih Isa Alaihissalam. Itu kalender dibuat oleh kaisar Julian dari Romawi Kuno. Kaisar Julian membuat kalender maka dibuat nama dia, Kaisar Julian maka disebut Julian Calendar. Maka kemudian Julian Calendar dibawa ke Vatikan, dirubah oleh pendeta Paus Vatikan bernama Paus Gregorius, maka sampai sekarang disebut Gregorian Calendar," jelas Ustad Abdul Somad.

"Maka ketika PBB bingung mau pakai kalender apa, di dunia banyak sekali kalender. Maka diseragamkanlah, dipakailah Gregorian Calendar yang sebelumnya kita Kerajaan Pasundan, Kerajaan Demak, Kerajaan Riau itu pakai kalender Hijriyah, termasuk Yogyakarta pakai kalender Saka karena Sultan Agung Jawa mengkawinkan antara kalender Jawa dengan kalender Hijriyah, karena ingin mendamaikan antara Jawa dengan Islam, maka setiap menyambut tahun baru Saka sekaligus menyambut tahun baru Hijriyah," lanjutnya.

"Kalender Masehi muncul belakangan, tidak tepat penisbatannya kepada Al-Masih karena Isa tidak pernah tahu menahu tentang itu. Itu murni diambil oleh Kaisar Gregorius yang diambilnya ke Vatikan menjadi Gregorian Calendar. Jadi kita menyangkakan tahun baru. Memang betul tahun baru, tapi tahun baru Romawi, jangan kaitkan kepada Isa Alaihissalam. Tidak meyakini bahwa tahun baru ini maka nasib berubah menjadi baru. Siapa yang paling banyak asapnya malam itu mengepul ke atas, maka rizki nya yang paling murah. Oleh sebab itu saya anjurkan anak-anak muda, remaja-remaja masjid, tanggal 31 malam tanggal 1, setiap masjid semuanya membuat kajian, itikaf, dzikir muhasabah, jangan keluyuran kesana kemari. Hanya dua, pergi ke masjid atau tidur," pungkas Ustad Abdul Somad.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bolehkah Muslim Mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Malam Tahun Baru? Ini Kata UAS!"

Posting Komentar