Akun-akun gosip ini pandai mengolah informasi dan menyadari sifat alamiah manusia yang gemar bergunjing.
Kecepatan dan keributan dari gosip yang dimunculkan Lambe Turah telah mengubah pasar dan bisnis gosip, yang dulunya jadi mainan dominan industri televisi dan tabloid.
Akun Lambe Turah dibuat pada Desember 2015 dan dikelola oleh lima orang admin. Per 10 Desember kini akun itu menyedot 5,8 juta pengikut. Ia semula dibuat untuk bersenang-senang.
Para adminnya, kerap dipanggil minceu, mengaku memiliki banyak informasi terkait kasus-kasus selebritas. Kini Lambe Turah memiliki 10 staf termasuk di antaranya para admin yang mengelola konten hingga staf promosi dan pemasaran.
Saya menemui Nanda Persada, staf promo Lambe Turah, di salah satu mal di kawasan Pondok Indah pada akhir November lalu. Sejak tahun lalu, ia kerap wira-wiri di media sebagai juru bicara resmi Lambe Turah.
Dari bio akun instagramnya, pria ini bagian dari PM Management, salah satu manajemen artis. Kepada saya, Nanda membeberkan dapur Lambe Turah, dari cara kerja hingga profit yang dihasilkan akun gosip tersebut.
'Mommy' yang Dimaksud Lambe Turah
“Mommy tidak akan mau bertemu,” kata Dayang, salah satu staf Lambe Turah, pada akhir November lalu. “Nanti via telepon saja."'Mommy' yang dimaksud Dayang adalah admin utama yang kini mengelola akun Lambe Turah. 'Mommy' tentu bukan nama asli. Bagi saya, sangat mungkin ia jadi kata ganti bukan cuma untuk sosok tunggal tetapi banyak orang.
Dayang menjanjikan akan menghubungi saya ketika bertemu dengan 'Mommy' pada sore hari. Namun, pada waktu yang ia janjikan, admin Lambe Turah tak kunjung menghubungi saya. Dayang beralasan, “Kafe tempat kami bertemu tadi ramai sekali. Suara Mommy sudah dikenali orang.”
Hal ini sesuai dari apa yang dikatakan Nanda. Dalam melakukan pekerjaan, ujar Nanda, admin Lambe Turah sangat berhati-hati bahkan untuk mengunggah konten di Instagram.
“Mereka harus cari tempat yang sangat privat dulu baru bisa posting. Contohnya toilet,” kata Nanda. Ini dilakukan demi menjaga privasi dan identitas admin Lambe Turah yang masih menjaga anonimitas sampai sekarang.
Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Sejak kemunculannya, Lambe Turah memicu kontroversi. Kontennya biasa mengungkap "skandal" selebritas maupun orang terkenal lain, yang tak banyak didapatkan media gosip arus utama.
Lantaran itu, ada saja ancaman terhadap Lambe Turah. Misalnya laporan ke kepolisian seperti saat kasus skandal motivator Mario Teguh hingga ancaman pembunuhan. Terakhir, Lambe Turah diancam dilaporkan ke polisi oleh seleb Nikita Mirzani.
Indonesia termasuk negara yang ramah pidana pencemaran nama baik, terutama lewat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dan sosok anonim pada akun gosip seperti Lambe Turah—dalam bahasa Indonesia artinya 'senang bergunjing'—bisa menjaga mereka dari ancaman pidana tersebut.
Dari kasak-kusuk di dunia akun gosip Instagram, 'Mommy' adalah pengelola awal Lambe Turah. Saking punya semestanya sendiri, pernah ada keributan antara seseorang bernama Nissa, admin kedua Lambe Turah, yang berseteru dengan Mommy, pengelola saat ini.
Bagaimanapun, Nanda enggan mengonfirmasi hal tersebut kepada saya. “Tanya saja nanti sama admin,” ujarnya.
Dayang, staf Lambe Turah, pernah memberi kontak luar negeri kepada saya. Nomor ini tak asing karena tercantum dalam bio akun Instagram Lambe Turah. Nomor kontak itu berbasis di New York, Amerika Serikat.
Nanda mengklaim memang ada admin yang sering bolak-balik New York-Jakarta sehingga mereka memutuskan memakai nomor itu untuk dicantumkan dalam deskripsi akun di Instagram. Orang yang memegang nomor kontak itu sempat menjawab sekali saat saya menghubunginya melalui WhatsApp.
Ia tak menolak sekaligus tak mengiyakan saat saya mengajaknya untuk wawancara. Maka, sampai kini, 'Mommy' masih menjaga kerahasiaannya.
Menyelidiki Privasi Orang
“Kalau sebuah isu sedang ramai, atau ada peristiwa di satu tempat yang berhubungan dengan selebritas dan banyak infotainment di sana, bisa jadi ada agen kami di sana. Mereka ikut liputan. Tapi enggak ada yang tahu dia dari Lambe Turah,” cerita Nanda.Menurut Nanda, cara kerja Lambe Turah mendapatkan informasi tak banyak berbeda dari media gosip lain. Mereka mengecek di lapangan dan mengumpulkan dokumen yang mereka anggap valid.
“Kami tidak berani mengunggah konten yang beraroma skandal tanpa punya bukti kuat,” lanjut Nanda.
Selain itu, pengelola akun ini menerima informasi dari warganet. Para netizen, yang gemar bergosip, mengirim informasi atau foto atau "temuan di lapangan" melalui pesan langsung ke Instagram Lambe Turah.
Kiriman informasi macam itu bisa datang dari orang terdekat si seleb, menurut Nanda. Biasanya sukarelawan ini adalah orang-orang yang kecewa dengan pesohor tersebut dan berniat mengungkap skandal atau privasinya. Kolaborasi macam ini yang kerap membuat Lambe Turah memiliki dokumen-dokumen pribadi si pesohor.
Cara mendapatkan informasi adalah satu hal, dan cara mengelolanya adalah hal lain. Orang-orang di balik admin Lambe Turah tergolong pandai mengolah informasi tersebut.
Akun ini lihai meracik menu gosip kepada jutaan pengikutnya lewat keterangan yang menyentil, tajam, dan memancing spekulasi, lengkap dengan jargon-jargon yang khas. Salah satu yang harus mencicipi kegarangan akun gosip Lambe Turah adalah motivator Mario Teguh.
Hanya dalam satu postingan, semesta gosip warganet menyaksikan karier Mario Teguh yang saat itu di puncak terseret hingga ke ujung tanduk saat Lambe Turah mengunggah akte kelahiran anak pertamanya dari istri pertama Mario Teguh.
Meski kiprah akun gosip ini bisa menenggelamkan karier seseorang, Nanda mengklaim Lambe Turah tak sembarang membagikan jenis informasi. Ada beberapa pertimbangan, selain mengecek bukti-bukti valid. Misalnya saat salah satu seleb kepergok selingkuh.
“Saat itu kami sudah punya bukti kuat. Tinggal posting aja. Tapi kami mempertimbangkan kondisi keluarganya juga. Saat itu istrinya sedang hamil. Masak kami tega posting begitu?” jelas Nanda.
Nanda mengaku Lambe Turah sudah lebih dulu tahu perihal perceraian Gading dan Gisel beberapa minggu sebelum Gisel melakukan gugatan. Selain itu Lambe Turah menghindari mengunggah konten-konten yang bermuatan politik, SARA, dan isu sensitif lain.
“Nanti menimbulkan perpecahan,” lanjutnya.
Secara off the record, Nanda menunjukkan salah satu foto yang menurutnya dapat menimbulkan "keramaian" di masyarakat jika diunggah. “Ini salah satu contoh. Ini sensitif sekali,” ujarnya sembari menyodorkan ponsel pintarnya kepada saya.
Menjadi Tren Gosip
Sebut saja akun Lambe Nyinyir (1,8 juta pengikut), Lamis Corner (672 ribu pengikut), Mak Rumpita (860 ribu pengikut), dan Tante Rempong (773 ribu pengikut).
Orang di balik Lamis Corner—yang memakai sebutan 'Nyai'—mengaku membuat akun ini bersama temannya sejak awal tahun 2018 lantaran terinspirasi dari akun Lambe Nyinyir. Ia sendiri mahasiswi dan mengisi sela waktu kuliahnya dengan mengunggah satu hingga sepuluh konten di akun tersebut dalam sehari.
Ia biasanya merangkum informasi dari pemberitaan media online serta media sosial si seleb, lalu dikemas menjadi tampilan menarik, sesuai kebutuhan Instagram.
Menurut 'Nyai', menjadi admin akun gosip memiliki kesan tersendiri. “Rasanya seperti latihan menjadi artis yang siap dengan hujatan dan kritik netizen,” katanya, yang enggan menerima telepon dari saya tapi lebih memilih percakapan lewat LINE.
Beberapa kali, ia menerima keluhan dari sejumlah selebritas yang tidak suka dengan kontennya seperti Mulan Jameela dan Lucinta Luna.
Berbeda dari Lambe Turah, beberapa admin akun gosip lain sebenarnya cukup terbuka mengungkap nama asli mereka kendati tidak bersedia identitasnya diungkap ke publik. Namun, mereka justru lebih tertutup untuk permintaan wawancara.
"Tidak ingin saja. Kami sudah berganti-ganti admin dan kepemilikan. Nanti takut ada perselisihan," jawab admin akun Drama Kuin kepada saya.
Identitas Abu-Abu Akun Gosip
Di era Orde Baru, "berita" gosip terutama gosip politik diminati bukan karena isinya, melainkan sumber berita itu tidak dari pemerintah. Sebaliknya, di era media sosial, para selebritas dan pesohor politik gampang membagikan kehidupan privasinya.Pakem-pakem penyiaran atau pers mengenai jenis informasi ini sangat mungkin terlalu kuno buat membatasinya. Pendeknya, akun gosip menjadi entitas baru dalam jagat media sosial tanah air.
Lambe Turah dan akun gosip serupa bersaing dengan menu gosip yang disajikan layar televisi. Konten yang lebih update, lugas, dan kontroversial telah mengerek mereka dari semula penyedia gosip alternatif menjadi arus utama.
Lantas, apa sebenarnya jenis kelamin akun-akun gosip seperti ini mengingat ia bukanlah lembaga pers maupun akun bisnis?
Menurut Alsemat Ferdinandus Setu, Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informasi, akun gosip seperti Lambe Turah sama saja dengan akun lain yang menggunakan media sosial.
“Tidak ada perlakuan istimewa. Silakan dipergunakan sebebas-bebasnya untuk kepentingan apa pun,” kata Setu.
Hanya saja, lantaran ia bukan produk jurnalistik apalagi berbadan pers, maka pengawasannya tunduk pada UU Nomor 11/2008 tentang ITE, seperti halnya akun-akun lain. Jika ada pelanggaran berupa pencemaran nama baik, ujaran kebencian, pornografi, hingga berita bohong, akun-akun gosip ini bisa dilaporkan pidana.
Beberapa kali Lambe Turah sempat dilaporkan polisi, salah satunya saat kasus perseteruan Mario Teguh dan anak kandungnya dengan delik pencemaran nama baik pada 2016. Lambe Turah pernah juga dilaporkan Prabowo Subianto dan Fadli Zon dengan tuduhan penyebaran berita bohong lantaran mengunggah foto yang diduga keduanya bersama admin kelompok Muslim Cyber Army pada Maret 2018.
Hampir semua kasus itu mental lantaran identitas akun Lambe Turah bersembunyi di balik anonimitas. Persoalan inilah yang membawa Lambe Turah berada dalam posisi dilematis.
Selain mengandalkan delik aduan dari masyarakat, Kementerian Kominfo memiliki instrumen pengawasan dengan menggunakan algoritma kata kunci tertentu.
“Misalnya saat musim Pilpres seperti ini, kami memonitor kata kunci 'Jokowi', 'Prabowo', 'Ma’ruf Amin', dan 'Sandiaga Uno'. Hingga 'cebong' dan 'kampret'," ujar Setu. Jika ada temuan pelanggaran, Kementerian Kominfo akan menindak bekerjasama dengan Bawaslu, tambah Setu.
"Pengawasan yang kami lakukan terhadap akun gosip sama saja seperti yang kami lakukan pada akun-akun lain,” kata Setu.
Apakah akun-akun gosip ini rentan diblokir? Setu berkata ada tahapannya, sama terhadap akun-akun media sosial lain.
Kementerian melayangkan pemberitahuan terlebih dulu kepada pemilik akun untuk menghapus konten yang dipermasalahkan. Jika menurut, sistem pengawasan Kominfo akan "memutihkan" kesalahan si akun tersebut.
Langkah langsung pemblokiran hanya tertuju pada akun yang memuat konten negatif berupa pornografi, anti-NKRI, anti-Pancasila, dan upaya menggulingkan pemerintahan yang sah.
Alhasil, potensi pelanggaran bisa terulang berkali-kali. Pemilik akun pun rentan menghadapi gugatan pidana.
“Apa kami daftarkan saja ke Dewan Pers, ya?” kata Nanda Persada, staf promo Lambe Turah, retorik.
https://ift.tt/2El9imN
0 Response to "Di Balik Cara Kerja Lambe Turah dan Akun Gosip Lain - tirto.id"
Posting Komentar